Mengenai Saya

Foto saya
Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Minggu, 09 April 2023

Apa dan Bagaimana Paskah Bagimu?

 

MERAYAKAN PASKAH

Menggali Kekuatan Iman Katolik dengan “Kembali ke Galilea.”


(Gambar misdinar Stasi St. Petrus Ndao)


Paskah, hari raya mengenang kebangkitan Yesus Kristus Penebus Umat Manusia. Hari Raya Paskah adalah puncak dari Rangkaian Tri Hari Suci. Dalam Tri Hari Suci itu, Gereja Katolik secara khusus mengenang kembali bagaimana Yesus menderita, wafat dan bangkit demi menebus dosa manusia, seperti yang telah Yesus katakan,  "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" (Yoh 2:19).  Yang dimaksudkan Yesus dengan “Bait Allah” adalah diri-Nya sendiri. Dia wafat dan berbaring dalam kubur selama tiga hari. Dan pada hari ketiga Yesus Kristus bangkit mengalahkan maut, "Ia telah bangkit, dan mendahului kamu ke Galilea" (Mat 28:1-10). Yesus Kristus membawa keselamatan, yang patutnya kita jawabi dengan iman, harapan dan kasih. Dalam Perjanjian Lama, Paskah dirayakan sebagai tanda peringatan akan “pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir” (Kel: 12: 1-42). Bangsa Israel yang diperbudak oleh Bangsa Mesir, dibebaskan Allah dengan kuasa-Nya, melalui nabi Musa. Tetapi dalam Perjanjian Baru, paskah dirayakan untuk mengenang pembebasan manusia dari kuasa dosa oleh Allah sendiri. Allah yang menjadi manusia, hadir dan hidup dalam sejarah manusia. YESUS yang adalah Allah Putera, menanggung sengsara dengan penuh kerelaan, hingga wafat di tempat paling hina. Tuhan Yesus wafat seperti seorang penjahat paling hina.

Paskah sebagai puncak perayaan Iman Katolik, harusnya dirayakan dengan hikmat, dengan penuh hati dan dengan persiapan yang matang. Itulah mengapa ada masa prapaskah. Masa prapaskah adalah masa tobat, masa memeriksa diri, menyesali diri akan perbuatan dosa. Masa bertobat dan kembali kepada Allah. Kepada Allah yang meninggalkan singgasana dan kemuliaan-Nya, menjadi manusia dan hidup dengan dan di tengah manusia.

Jika disimak dengan seksama bacaan Injil pada malam Sabtu Suci, salah satu pesan dari perayaan Paskah adalah “kembali ke Galilea.” Galilea adalah tempat pertama Yesus membentuk formasi murid-murid-Nya. Artinya bahwa Yesus mengajak kembali kepada permulaan. Kembali pada titik start. Lalu apa hubungan dengan kita? Tentu saja kita pun diajak Yesus untuk kembali ke “Galilea.” Galilea bagi kita adalah “jalan kebenaran yang diajarkan oleh Yesus.” Ketika kita dibaptis, kita bersih dari dosa, namun kini kita semakin jauh dari Jalan Tuhan dan semakin tenggelam dalam dosa. Maka dari itu, kita dipanggil kembali. Kita tidak lagi dipanggil lewat nabi-nabi, kita justru dipanggil langsung oleh Allah, dipanggil untuk kembali pada “Galilea,” kembali pada permulaan dimana kita bersih dari dosa waktu kita dibaptis.

Kita boleh bahagia karena Yesus telah bangkit, tetapi apakah hati kita pun bangkit dengan meninggalkan dendam terhadap sesama yang berlaku jahat kepada kita?

Kita boleh bahagia karena Yesus telah bangkit, tetapi apakah saat sesama berkesusahan, hati kita pun bangkit untuk membantunya?

Kita boleh bahagia karena Yesus telah bangkit, tetapi apakah sikap dan perbuatan kita tidak lagi terkubur dalam lubang dosa?

Kita boleh bahagia karena Yesus telah bangkit, tetapi apakah mulut kita pun bangkit dengan tidak mengumbar cacian, hinaan dan gosip?

Kita boleh bahagia karena Yesus telah bangkit, tetapi apakah hasraf dan nabsu pun telah bangkit dengan tidak mengorbankan tubuh untuk kenikmatan sesaat?

Kita boleh bahagia karena Yesus telah bangkit, tetapi apakah cinta akan Allah, akan istri, suami, anak, orang tua, kakak-adik, teman dan sesama pun telah bangkit?

Kita boleh bahagia karena Yesus telah bangkit, tetapi apakah kita pantas merayakan-Nya?

Semoga......,

 

Saya Modestus Peter Iwan Doluhalang, mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Paskah untuk kita semua. Semoga damai paskah senantiasa menyertai kita semua.

Rote, 9 April 2023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NATAL

Natal dalam tradisi Gereja Katolik diartikan sebagai “Penghayatan atau Perayaan kelahiran Yesus Kristus Sang Penebus dunia.” Di malam penuh ...