"Ketika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja." Kalimat singkat ini pernah tertulis pada pintu tertutup, wujud kecewa mendalam. Sekalipun singkat, kalimat ini menyiratkan banyak makna, salah satunya adalah makna "diam."
Tidak sedikit orang berpikir bahwa diam adalah gambaran ketidaktahuan. Jika anda adalah bagian dari orang-orang itu, berarti anda keliru. Kenapa?
Pythagoras pernah berkata bahwa "lebih baik diam, atau lakukan sesuatu yang lebih baik dari pada diam." Diam bukan berarti tidak mampu dan diam juga bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Sejatinya analisa dengan hasil paling baik adalah analisa yang dilakukan dengan diam. Dan perlu diingat bahwa seorang penembak jitu, membutuhkan "diam" untuk mendapatkan momen yang tepat.
Sudah tidak asing slogan "tong kosong nyaring bunyinya." Slogan ini sudah cukup jelas mengartikan karakteristik diam itu sendiri.
Perlu ditekankan, seseorang diam bukan berarti dia tidak tahu apa-apa. Sebenarnya dia sedang membalut mutiara, dalam diam dia simpan mutiara itu.
Dia hanya diam karena dia tidak ingin mutiara itu jatuh ke mulut babi.
So, berbicaralah seperlunya saja, dan seadanya saja. Sebisa mingkin sesuaikan dengan apa yang telah atau dapat dilakukan. Karena apa? Membuktikan kualitas diri tidak hanya dengan ocehan murahan, tetapi dengan tindakan.
Singkatnya, "kalau belum bisa buat apa-apa, jangan omong apa-apa."
Sssssssttttttttttttt, baribut diam-diam🤫
Atau klik menu > Beranda


Tidak ada komentar:
Posting Komentar