Hari
Kasih Sayang.
Kasih
apa? Sayang siapa?
Hari
barter coklat dan harga diri!
Berbicara
tentang Valentine day, banyak dari kita kemudian mengartikannya sebagai
hari kasih sayang yang selalu dirayakan pada tanggal 14 Februari. Hari kasih
sayang itu sebenarnya mengenang seorang Santo bernama Valentinus dari Roma, yang dihukum rajam dan berujung
dipenggal kepalanya, karena menentang dekrit Kaisar Klaudius. Karena sikap
pembelaannya terhadap moral kaum muda Roma itu, hari kematiannya yaitu pada
tanggal 14 Februari, dikenangkan sebagai hari Valentine.
Dewasa
ini, Valentine day dirayakan secara universal, hampir di seluruh pelosok
dunia. Namun, perspektif atau nilai dari valentine itu sendiri kini kian
bergeser. Tidak sedikit orang, terkhusunya kaula muda mengartikan hari kasih
sayang itu sebagai hari untuk memberikan “kasih sayang” secara penuh kepada
seseorang yang istimewa saja. Sampai pada titik ini belum nampak sesuatu yang
ganjil. Tapi jika diperhatikan lebih dalam, orang istimewa yang dimaksudkan
bukanlah orang tua, bukan sahabat, bukan teman, bukan pula kerabat bahkan bukan
Tuhan. Orang istimewa menurut mereka adalah pacar. Benar tidak jadi persoalan pacar
menjadi orang istimewa, tapi dapatkah cinta seorang pacar disetarakan dengan cinta,
pengorbanan dan perhatian orang tua? Apakah cinta seorang pacar lebih besar
dari cinta Dia yang tergantung di kayu salib demi menebus dosa manusia?
Mirisnya
lagi, hari kasih sayang diartikan sebagai “saya cinta maka saya kasih,” yang mana
pada hari itu, tidak sedikit kaum muda khususnya kaum wanita dengan suka rela bertemakan
Valentine day, menukarkan kehormatannya dengan sebatang coklat seharga
Rp 10.000. Apakah itu pantas?
Saya
kira demikian, di hari kasih sayang ini patutnya sebagai orang beriman, pertama-tama
mengucapkan syukur kepada Tuhan. Setelah itu, ungkapkan syukur dengan cinta yang
dalam untuk kedua orang tua. Sekedar membagikan pikiran, jika saja di setiap
hari, kita selalu menerima dengan sadar, mensyukuri dan berusaha membagikan
kasih sayang kepada semua orang, tidaklah begitu berarti hari kasih sayang itu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar